Ph Suatu Basa MOH 0,1 M Adalah 10.berapakah Tetapan Basa MOH

Ph suatu basa MOH 0,1 M adalah 10.berapakah tetapan basa MOH

Jawaban 1:

Diketahui :
Molalitas MOH = 0,1 M
pH = 10

Ditanya : Tetapan basa MOH (Kb) ?

Jawab :

pOH :
= 14 - pH
= 14 - 10
= 4

pOH = 4 -----> [OH-] = 10-⁴

Kb (Tetapan basa) :
= [OH-]² / M
= [10-⁴]² / 0,1 M
= 10^-7


Pertanyaan Terkait

Jelaskan tentang tata nama asam alkanoat?

Jawaban 1:

Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) a) Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut sempurna dalam air
b) Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut dalam air
c) Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukar larut dalam air.
2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki jumlah atom C yang sama.
3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai karbonnya semakin lemah sifat asamnya.
Contoh :
HCOOH, Ka = 1,0 . 10–4
CH3COOH , Ka = 1,8 . 10–5
CH3CH2COOH, Ka = 1,3 . 10–5
4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebut reaksi penetralan.
a) CH3COOH + NaOH ---> CH3COONa + H2O
Asam Etanoat ................ Natrium Etanoat
b) CH3CH2COOH + KOH ---> CH3CH2COOK + H2O
Asam Propanoat ................Kalium Propanoat
5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini dikenal dengan reaksi esterifikasi.
a) CH3COOH + CH3–OH --->CH3COOCH3 + H2O
Asam Etanoat.. Metanol...... Metil Etanoat
b) CH3CH2COOH + CH3CH2–OH ---> CH3CH2COOCH2CH3 + H2O
Asam Propanoat... Etanol............. Etil Propanoat

Jawaban 2:

Penamaan senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat ada 2 cara yaitu dengan
-IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di depannya dan mengganti akhiran ana pada alkana dengan akhiran anoat pada asam alkanoat
-TRIVIAL : penamaan yang didasarkan dari sumber panghasilnya

contoh
                    O
CH3-CH2-CH-C-H
               CH2
              CH3
 dengan namaya asam 2,etil butanoat

semoga bermanfaat..maaf kalau kliru ya, tlong comen.


Bagaimana cara membedakan aldehida dan keton di laboratorium???
mohon di jawab

Jawaban 1:

Mata pelajaran : Kimia
Kelas : XII SMA
Kategori : senyawa karbon
Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP : 12.7.8
Kata kunci : identifikasi, aldehida, keton

Jawaban :
Cara membedakan aldehida dan keton adalah dengan pereaksi Fehling dan Tollens. Suatu sampel karbon yang ditambahkan beberapa tetes larutan Fehling atau Tollens akan menghasilkan endapan merah bata atau cermin perak, maka gugus fungsi dalam sampel adalah aldehid. Jika tidak terbentu endapan merah bata dan cermin perak maka gugus fungsi dalam sampel adalah keton.

Pembahasan :
Aldehida dan keton merupakan senyawa karbon yang saling berisomer fungsi karena memiliki rumus umum yang sama yaitu CnH2nO. Aldehida (alkanal) dan keton (alkanon) sama-sama memiliki gugus karboksil (-C=O-), bedanya pada aldehida gugus fungsi diletakkan diujung rantai karbon R-CHO sedangkan pada keton gugus fungsi berada di tengah rantai karbon R-CO-R.

Aldehida dan keton sama-sama dapat dihasilkan dari reaksi oksidasi alkohol. Perbedaannya, aldehida dihasilkan dari oksidasi alkohol primer yaitu alkohol yang gugus -OH terikat pada atom C primer. Keton dihasilkan dari oksidasi alkohol sekunder yaitu alkohol yang terikat di C sekunder. Pada reaksi oksidasil alkohol biasanya ditambahkan oksidator kuat seperti KMnO4 atau K2Cr2O7. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

R-CH2-OH + O --------> R-CHO + H2O
R-CH(OH)-R + O -------> R-CO-R + H2O

Contohnya 1-butanol dan 2-butanol dioksidasi dengan K2Cr2O7 dalam suasana asam. Senyawa 1-butanol akan menghasilkan butanal atau butiraldehid sedangkan 2-butanol akan menghasilkan 2-butanon atau etil metil keton. Berikut persamaan reaksinya :
CH3-CH2-CH2-CH2-OH + O --------> CH3-CH2-CH2-CHO + H2O
CH3-CH2-CH(OH)-CH3 + O --------> CH3-CH2-CO-CH3 + H2O

Suatu sampel senyawa karbon atau senyawa organik di laboratorium yang mengandung gugus aldehid atau keton dapat diidentifikasi dengan reagen Fehling atau Tollens. Larutan Fehling yang biasa digunakan mengandung tembaga (II) oksida CuO yang berwarna biru tua. Senyawa yang mengandung gugus aldehida akan bereaksi dengan pereaksi Fehling yang ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata Cu2O. Hal ini tidak terjadi pada sampel yang mengandung gugus keton. Reaksi yang terjadi adalah :
R—CHO + 2CuO --------> R—COOH + Cu2O

Larutan Tollens juga dapat digunakan untuk membedakan antara aldehida dengan keton. Larutan Tollens merupakan larutan perak (I) oksida Ag2O. Reaksi oksidasi aldehida dengan larutan Tollens akan menghasilkan asam karboksilat dan endapan perak yang ditandai dengan terbentuknya cermin tipis. Hal ini tidak terjadi pada keton. Persamaan reaksi yang terjadi adalah :
R—CHO + Ag2O –> R—COOH + 2Ag(SL)


Jelaskan persamaan teori asam-basa menurut Arrhenius dan menurut Bronsted-Lowry!

Jawaban 1:

ARHENIUS
asam :suatu zat yang bila dirutkan dalam air menghasilkn  ion H+
basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+
BRONSTED LOWRY
asam : spesi atau zat yang memberikan H+
basa : spesi atau zat yang menerima H+
asam konjugasi : zat produk yang menerima H+
basa konjugasi: zat produk yang memberikan H+ (kekurangan)

Jawaban 2:

BROWNSTED LOWRY
asam : spesi atau zat yang memberikan H+
asam konjugasi : zat produk yang menerima H+
basa : spesi atau zat yang menerima H+
basa konjugasi: zat produk yang memberikan H+

Asam berpasangan dengan basa konjugasi
basa berpasangan dengan asam konjugasi


Unsur A dan B membentuk dua macam senyawa dengan komposisi sebagai berikut: Perbandingan massa A di dalam senyawa I dan II pada massa B yang tetap adalah...

a.1 : 1           c.
2 : 1       e. 3 : 2

b.1 : 2           d.
2 : 3

Jawaban 1:

B 1:2 karena massa B yang dibuat tetap dan hasilnya akan berlebih pada massa A


berapa mL larutan NaOH 0,1 M harus dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M untuk membuat larutan ph=3 ?

Jawaban 1:

Diketahui : 
M NaOH = 0,1 M 
M HCl = 0,1 M 
V HCl = 100 ml 

Ditanya : 
V NaOH agar pH=3 ? 

Jawab : 
pH lar = 3 
[H+] = M 
[H+] = 10^-pH 
[H+] = 10^-3 
M lar = 10^-3 = 0,001 M 

NaOH + HCl == > NaCl + H2O 

Mol NaOH = Mol NaCl 
V1.M1 = V2.M2 
x . 0,1 = (100 + x ) . 0,001 
0,1x = 0,1 + 0,001x 
0,1x – 0,001x = 0,1 
0,099x = 0,1 
x = 0,1 / 0,099 
x = 1,01 ml 


Tuliskan rumus kimia dan senyawa-senyawa berikut: 1. Silikon Tetraflorida
2. Kobalt (III) nitrat
3. Karbon disulfida
4. Besi (III) fosfat
5. Alumunium silifat
6. Kalium nitrat
7. dinetrogen monoksida
8. Kalium dikromat

Jawaban 1:

1. Silikon tetraflorida       = SiF₄Muatan ion silikon = +4 dan ion flor = -12. Kobalt (III) nitrat           = Co(NO₃)₃Muatan ion kobalt = +3 dan ion nitrat = -13. Karbon disulfida           = CS₂S sebanyak satu atom karena awalan "di-" pada disulfida4. Besi (III) fosfat              = FePO₄Muatan ion besi = +3 dan ion fosfat = -35. Alumunium silikat        = Al₂SiO₅Terbentuk dari alumunium oksida Al₂O₃ dan silikon dioksida SiO₂6. Kalium nitrat                 = KNO₃Muatan ion kalium = +1 dan ion nitrat = -17. Dinitrogen monoksida = N₂ON sebanyak dua atom karena awalan "di-" pada dinitrogen, O sebanyak satu atom karena "mono-" pada monoksida 8. Kalium dikromat           = K₂Cr₂O₇Muatan ion kalium = +1 dan ion dikromat = +2PembahasanKunjungi brainly.co.id/tugas/9578565 untuk penjelasan contoh-contoh penamaan senyawa lainnya yang lebih lengkapSecara internasional, aturan tata nama ada dua jenis yaitu berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan trivial (penamaan secara lazim). Apabila kita berada dalam lingkup riset dan penelitian ilmiah di laboratorium, maka kita gunakan tata nama secara IUPAC, sedangkan penamaan secara trivial atau nama lazim umumnya digunakan dalam dunia perdagangan bahan-bahan kimia sehingga sering juga disebut nama dagang (trade name).Misalnya, asam cuka dengan rumus kimia CH₃COOH memiliki nama IUPAC yakni asam etanoat, serta nama trivial (lazim) yang lebih dikenal sebagai asam asetat.Dalam menjawab soal ini, perhatikan terlebih dahulu aturan tata nama senyawa kimia yang terkait dengan persoalan yang ditanyakan:Untuk senyawa yang terdiri dari logam dan non logama. merupakan senyawa ionik (berikatan ion)b. logam sebagai kation yaitu ion bermuatan positifc. non logam sebagai anion yaitu ion bermuatan negatifd. angka muatan kation dan anion diletakkan secara bersilanganContohnya:   menjadi Al₂S₃ penamaannya adalah "logam+non logam+akhiran -ida"Contohnya: CaCl₂ = kalsium klorida K₂O = kalium oksida Al₂O₃ = alumunium oksidalogam yang memiliki beberapa muatan berbeda (umumnya logam unsur transisi) harus menuliskan angka muatan dalam bilangan romawiContohnya: Fe₂O₃ = besi (III) oksida FeS = besi (II) sulfidaIngat, pada penamaan senyawa yang terdiri dari logam dan non logam tidak boleh diberi awalan mono, di, tri, tetra, penta, dan seterusnya, sebab awalan (prefiks) tersebut berlaku khusus untuk penamaan senyawa yang terbentuk dari sesama non logam. Untuk senyawa yang terdiri dari sesama non logam:a. penamaannya adalah "non logam+non logam+akhiran -ida", dengan disertai awalan mono, di, tri, tetra, penta, dan seterusnya yang menyatakan banyaknya atom unsur non logam.b. mono = 1, di = 2, tri = 3, tetra = 4, penta = 5, heksa = 6, hepta = 7, okta = 8, nona = 9, dan deka = 9Contohnya: N₂O₅ = dinitrogen pentaoksida atau dinitrogen pentoksida, H₂O = dihidrogen monoksida (nama IUPAC) atau air (nama lazim)NH₃ = nitrogen trihidrida (nama IUPAC) atau amonia (nama lazim)Pelajari lebih lanjut

  1. Penamaan beberapa senyawa brainly.co.id/tugas/9578565
  2. Persamaan reaksi  brainly.co.id/tugas/38444
-----------------------Detil jawabanKelas         : XMapel        : KimiaBab            : Tata Nama Senyawa dan Persamaan ReaksiKode          : 10.7.7Kata Kunci : tuliskan, rumus kimia, senyawa, silikon tetraflorida, kobalt (III) nitrat, karbon disulfida, besi (III) fosfat, alumunium silikat, kalium nitrat, dinitrogen monoksida, kalium dikromat, nama IUPAC, trivial, lazim, logam, non, brainly


Rumus kimia dari OBH?

Jawaban 1:

Kalo gak salah "NaHCO3" :)


Sebanyak 32 gram serbuk sulfur di reaksikan dengan gas oksigen menghasilkan gas sulfur dioksida sebanyak 64 gram. Berapakah massa gas oksigen yang bereaksi?

Jawaban 1:

Massa gas oksigen yang bereaksi adalah 32 gram. Pernyataan yang ada pada soal sesuai dengan hukum Lavoisier. Hukum Lavoisier dikenal juga sebagai hukum kekekalan massa. Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa sesudah reaksi. Pembahasan Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia). Berikut beberapa hokum dasar yang dgunakan dalam penghitungan kimia: 1) Hukum Lavoisier (Kekekalan Massa) Hukum ini dikenal juga sebagai hokum kekekalan massa. Pada hokum ini dinyatakan bahwa dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap. Dalam hal ini, berarti suatu zat yang mengalami reaksi kimia tidak berubah massa. Oleh karena itu, reaktan memiliki massa yang sama dengan produk yang dihasilkannya. Contohnya adalah: A    +   B       →  AB 5 g   5 g         10 g 2) Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) Hukum Proust menyatakan perbandingan massa unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap. Suatu zat yang direaksikan akan selalu memiliki perbandingan yang sama untuk membentuk suatu senyawa. Berikut contoh penerapan hukum perbandingan tetap:  2H₂ +  O₂ → 2H₂O 1 g      8 g      9 g  2 g     16 g    18 g Perbandingan H dan O pada senyawa I dan II adalah sama yaitu 1 : 8. 3) Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda) Hukum Dalton menjelaskan bahwa dua unsur atau lebih dapat membentuk lebih dari satu senyawa yang berbeda. HUkum ini menyatakan bahwa bila dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, unsur pertama massanya tetap, unsur kedua akan menghasilkan suatu perbandingan bilangan bulat sederhana. Contoh:  Unsur C dan O dapat membentuk senyawa CO, CO2 dan CO3 dengan nilai C tetap. Oleh karena itu, unsur O pada ketiga senyawa berbanding 1 : 2 : 3. 4) Hukum Gay-Lussac (Hukum Perbandingan Volume) "Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat". Hukum perbandingan volume (Gay Lussac): (Koef A/ koef B) = (Volume A : volume B) Contoh:  Jika 20 L nitrogen direaksikan dengan hidrogen sesuai reaksi berikut,  N₂ (g) + 3H₂ (g)  → 2NH₃ (g) Perbandingan koefisien reaksinya 1 : 3 : 2, dan volumenya pun memiliki perbandingan sama, jadi volume H₂ 60 L, dan volume NH₃ 40 L. 5) Hipotesis Avogadro Hipotesis Avogadro menjelaskan bahwa perbandingan tersebut berlaku pula dalam molekul secara keseluruhan. Hipotesisnya adalah pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama memiliki jumlah molekul yang sama pula. Pada Kasus di atas Pada soal diatas diketahui beberapa data yaitu: m S = 32 gram m SO₂ = 64 gram Adapun yang ditanyakan adalah massa gas O₂ yang bereaksi. Pernyataan yang terdapat pada soal sesuai dengan hukum kekekalan massa dari Lavoisier. JIka massa zat dianggap tidak ada yang hilang maka massa sebelum reaksi sama dengan massa sesudah reaksi. Reaksi yang terjadi antara sulfur dan gas oksigen adalah sebagai berikut: S + O₂ → SO₂ Karena massa sebelum sama dengan massa sesudah maka: m S + m O₂ = m SO₂ 32   + m O₂ = 64           m O₂ = 64 – 32           m O₂ = 32 gram Jadi massa gas O₂ yang bereaksi adalah 32 gram. Pelajari lebih lanjut tentang mol dan perbandingan koefisien di: brainly.co.id/tugas/18228152. Detil jawaban Kelas: X Mapel: Kimia Bab: Hukum dasar perhitungan kimia Kode: 10.7.8 #AyoBelajar


Bagaimana cara kerja rangkaian listrik seri

Jawaban 1:

Rangkaian listrik seri bekerja secara beurutan atau sejajar dari kanan ke kiri. semoga bermanfaat ! jadikan aku yg terbaik ya;-)

Jawaban 2:

Cara kerjanya listrik mengalir searah


Berapa massa (NH4)2SO4 yang harus ditambahkan kedalam 100 ml air,sehingga diperoleh pH=5?? Kb=10^-5

Jawaban 1:

Hidrolisis
Kimia XI


Diketahui
Garam (NH₄)₂SO₄
pH = 5
Volum larutan = 100 ml
Kb NH₄OH = 1 x 10⁻⁵

Ditanya
Massa (NH₄)₂SO₄

Penyelesaian

Step-1
Penjelasan awal

⇒ (NH₄)₂SO₄ merupakan garam terhidrolisis sebagian yang terbentuk dari asam kuat H₂SO₄ dan basa lemah NH₄OH yang tepat bereaksi dan habis tak bersisa.
⇒ (NH₄)₂SO₄ bervalensi 2 sesuai jumlah kation lemah NH₄⁺.
⇒ Nilai pH < 7

Step-2
Menghitung konsentrasi

⇔ pH = 5

⇔ [H⁺] = 10⁻⁵

⇔ [H⁺] = √ [(Kw/Kb) x (M x valensi)]

⇔ 10⁻⁵ = √ [(10⁻¹⁴ / 10⁻⁵) x (M x 1)]

⇔ 10⁻¹⁰ = 10⁻⁹ x M

M = 10⁻¹ mol/liter

Step-3
Menghitung massa

Mr (NH₄)₂SO₄ = 2.Ar N + 8.Ar H + Ar S + 4.Ar O
                       = 2(14) + 8(1) + 32 + 4(16)
                       = 132
 
⇔ M = [massa/Mr] x [1000/volum ml]

⇔ 10⁻¹ = [massa/132] x [1000/250]

⇔ 10⁻¹ = [massa/132] x 4

⇔ 10⁻¹ = massa/33

⇔ Massa = 33 x 10⁻¹ 

∴ Massa (NH₄)₂SO₄ = 3,3 gram 


Post a Comment